ABSTRACT
During the COVID-19 pandemic, the Universitas Indonesia (UI) implemented a work from home program (WFH) to curb the spread of the coronavirus, as the use of gadgets including mobile phones and tablets were becoming prolonged and more frequent. As a result, musculoskeletal symptoms in certain limbs due to awkward posture sprang up. Therefore, the aim of this study was to quantify the degree of the use of these devices among UI community during the WFH initiative, as well as to identify musculoskeletal complaints resulting from defective postures. Consequently, this cross-sectional survey employed an online-based questionnaire, and the minimum number of respondents was 1080, as calculated using Slovin Formula. Meanwhile, a total of 1083 individuals, including lecturers (118), students (709), and managerial staff (256), obtained from 14 faculties, three schools, as well as administrative centres, volunteered to respond to the online poll. Apparently, 95% of the scholars owned mobile phones while only 16% possessed tablets, and 56% had used phones for over 10 years. The typical posture when using mobile devices was a reclining position on a sofa or mattress for a duration of 1-3 h as recounted by 34.6%. Also, sitting at a table for less than 30 min was reported by 25.3% of the subjects who used tablets. Furthermore, 70.5% of the respondents complained of musculoskeletal discomfort, particularly in the neck (86.4%), lower back (75.9%), and right & left shoulders (76.2%). In addition, the postures significantly related to these grievances included sitting at a table, alongside a prone position whilst using a mobile phone, as well as a latent or floor-sitting posture when using a laptop, whether at a table or not. Therefore, it is essential to do stretching, limiting usage time, look away every 20 min at an object that is about 20 feet away for a full 20 s when using a gadget and having adequate rest time to reduce musculoskeletal complaints.
ABSTRACT
Pandemi COVID-19 berdampak pada seluruh aspek kehidupan manusia termasuk di dunia usaha industri. Pekerja diharapkan tetap bekerja secara optimal dan produktif namun program pencegahan dan pengendalian penyakit infeksi tersebut harus tetap dilakukan secara ketat. Manifestasi klinis dan dan berat gejala COVID-19 dipengaruhi oleh banyak faktor yang berbeda tiap individu dan populasi. Untuk analisis peranan faktor usia dan penyakit penyerta terhadap derajat sakit COVID-19 studi potong lintang dilakukan terhadap 225 pekerja perusahaan yang terinfeksi COVID-19 sejak Maret 2020 hingga Mei 2021 menggunakan hasil evaluasi kesehatan berkala dan monitoring perawatan. Hasil penelitian menunjukkan usia penyakit hipertensi dan penyakit jantung berhubungan dengan derajat sakit COVID-19 yang lebih berat. Promosi kesehatan perlu ditingkatkan sebagai salah satu pilar pencegahan penyakit kronis dan peningkatan ketahanan individu menuju pekerja yang sehat dan produktif
ABSTRACT
Pekerja Sektor Pelayanan Kesehatan (PSPK) mempunyai risiko tinggi untuk tertular COVID-19. Diperlukan penelitian mengenai pengetahuan sikap dan perilaku sebagai dasar perumusan kebijakan dan program pengendalian dan pencegahan COVID-19. Tujuan dari tinjauan sistematis ini untuk mengidentifikasi dan menelaah melalui sintesis naratif hasil penelitian terkait hubungan faktor sosiodemografi pengetahuan sikap dan perilaku PSPK dalam menghadapi pandemi COVID-19. Tinjauan sistematis ini menggunakan metode PRISMA. Dari penyaringan abstrak dan teks lengkap didapatkan tujuh jurnal. Seluruh jurnal menggunakan metode penelitian cross sectional dan data dikumpulkan secara daring terdiri dari karakteristik sosiodemografi pengetahuan sikap dan perilaku PSPK dalam pencegahan COVID-19. Dari tujuh hasil penelitian diketahui bahwa mayoritas responden memiliki pengetahuan dan perilaku yang baik sedangkan untuk variabel sikap tidak semua penelitian menunjukkan hasil yang baik ada beberapa penelitian yang mendapatkan hasil sikap yang kurang baik.